Minggu, 22 Mei 2011

Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat, Lokakarya Posdaya Digelar

Jumat, 29 April 2011
Untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Kota Bogor menggelar Lokakarya Pos Pemberdayaan Masyarakat (Posdaya), Jumat (29/4/2011). Dengan menggandeng Posdaya, masyarakat Bogor diharapkan dapat berpartisipasi aktif memberdayakan diri mereka sendiri, memberantas kemiskinan, pengangguran, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Wakil Walikota Bogor Achmad Ru’yat membuka langsung Lokakarya yang diikuti oleh sekitar 124 peserta, mulai dari Camat se-Bogor, Lurah se-Bogor, Kader Posdaya dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Peserta Lokakarya juga mendapat pengarahan langsung dari Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono. Ketua Tim Penggerak PKK Fauziah Diani Budiarto juga terlihat mengikuti Lokakarya.

“Saya berharap melalui lokakarya ini dapat dibahas dan didiskusikan program atau kegiatan yang dapat diimplementasikan untuk mengoptimalkan peran dan fungsi posdaya dalam meningkatkan derajat kesejahteraan hidup masyarakat,” ujar Ru’yat sebelum membuka secara resmi Lokakarya yang diselenggarakan di Graha Pool, Jalan Merdeka 110, Bogor.

Ru’yat mengaku selama ini Pemerintah Kota Bogor sudah menggarap banyak kegiatan untuk mendorong masyarakat lebih berdaya dalam mengatasi ketidakmampuan mereka memenuhi beragam kebutuhan hidup.

Sedikitnya, jelas Ru’yat, pemerintah kota Bogor sudah menjalankan empat program pemberdayaan, diantaranya program usaha ekonomi masyarakat dan teknologi tepat guna, program pengembangan lembaga ekonomi kelurahan, serta program peningkatan keberdayaan masyarakat kelurahan.

Tetapi hingga kini pihaknya mengaku belum puas. Karena beban permasalahan yang harus diatasi relatif lebih besar daripada apa yang sudah dicapai. Tercatat sedikitnya ada 165.689 masyarakat miskin yang ada di kota Bogor. Untuk itu, Pemerintah Kota Bogor masih memprioritaskan penanganan masalah kemiskinan.

“Penanganan kemiskinan memang tidak bisa sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah. Karenanya diperlukan peran serta masyarakat untuk membantu pelaksanaan program dan kegiatan untuk mengentaskan kemiskinan,” ujar Ru’yat.

Untuk itu, Ru’yat berharap, dengan keberadaan 30 Posdaya di Kota Bogor, menjadi sarana efektif untuk memancing keterlibatan aktif masyarakat dalam menangani kemiskinan di lingkungan masing-masing.

“Posdaya harus menjadi sarana masyarakat untuk berjuang bersama membantu tetangga, kerabat dan diri mereka sendiri agar terlepas dari kemiskinan. Itu sebabnya Lokakarya menjadi penting. Karena sampai saat ini kita masih perlu berinovasi dan berkreativitas untuk menjadikan posdaya benar tumbuh menjadi lembaga masyarakat yang mandiri dalam berjuang memberdayakan masyarakat itu sendiri,” tambahnya. (dian/gus-kotabogor.go.id)

Melalui Posdaya, Muncul Kartini-Kartini Pemberdayaan

Selasa, 3 Mei 2011


Asnawati dan Ela Badriyah, dua wanita paruh baya ini, menjadi contoh kartini-kartini pemberdayaan saat ini. Keduanya dipilih oleh Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB untuk menjadi narasumber pada Dialog Sore di RRI Bogor, Selasa (19/4).

Asnawati merupakan kader Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Kenanga Kelurahan Situ Gede, sedangkan Ela Badriyah adalah kader Posdaya Bina Sejahtera Kelurahan Pasir Mulya Kecamatan Bogor Barat.

Peneliti P2SDM LPPM IPB, Ir. Mintarti, M.Si., yang mendampingi kedua ibu ini mengatakan, keduanya dinilai telah berhasil ‘menularkan’ keterampilan yang dimiliki pada lingkungannya. Asnawati telah berhasil menggerakkan roda perekonomian khususnya kaum ibu di sekitar lingkungannya, melalui Wanita Tani Sawargi yang sukses mengolah talas Bogor menjadi aneka penganan yang telah mendunia.

Betapa tidak, dodol talas dan kerupuk talas misalnya, ternyata sudah sering mengikuti pameran baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan bagi sejumlah karyawan Cifor (sebuah pusat penelitian tentang hutan dunia yang berada di Situ Gede, red) yang berasal dari negara Belanda, kedua penganan ini menjadi oleh-oleh wajib di saat mereka kembali ke negara asalnya.

Sementara Ela Badriyah, menjadi pelopor berdirinya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bagi lingkungannya. Berbekal semangat tinggi, pada pertengahan tahun 2008, Ela mengawali PAUD dengan sepuluh anak didik yang berasal dari keluarga tidak mampu. Sampai kini sedikitnya 50 anak yang berhasil ia rangkul untuk mengikuti PAUD.

“Saya menggunakan garasi rumah untuk pelaksanaan PAUD,” ujar Ela saat sessi dialog yang dipandu H. Mukhlis Abdilla, presenter senior RRI Bogor.

Ir. Mintarti, M.Si., di akhir dialog menegaskan bahwa peran riil sebagai wanita adalah ketika berhasil meningkatkan kualitas keluarga dan kualitas masyarakat sekitar dengan kemampuan yang dimiliki. (nm-newipb.ac.id)

Pusat Pelatihan Posdaya Perdesaan (P4)

Bogor, 14 April 2011

Peran Posdaya P4 adalah sebagai sarana mentransfer pengetahuan dan keterampilan
dalam rangka membentuk dan mengembangkan Posdaya dengan cara mengirim
tenaga terlatih untuk menjadi fasilitator atau pelatih, atau dengan
mengundang peninjau. Aspek-aspek yang diperhatikan adalah pendataan,
pemetaan, penggalangan kesepakatan, pemilihan pengurus, teknis pengelolaan
bidang kegiatan, pencarian sumber dana, administrasi dan pelaporan
kegiatan Posdaya.

Posdaya yang menjadi objek P4 terdiri dari enam Posdaya yaitu : Posdaya ‘Kenanga’ Situ Gede Kecamatan Bogor Barat, Posdaya ‘Bina Sejahtera’ Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat,
Posdaya ‘Benteng Harapan’ Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Posdaya ‘Mandiri Terpadu’ Cikarawang Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Posdaya ‘As-Salam’ Sirnagalih Kabupaten Cianjur, dan Posdaya ‘Bina Sejahtera Mandiri’ Cisolok Kabupaten Sukabumi.

OST Posdaya "Puspa Lestari"

Bogor, 22 Maret 2011

Observation Study Tour (OST) dilakukan oleh Rombongan Pemerintah Kota Sawahlunto dan Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat ke Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di wilayah binaan P2SDM IPB dan Pemkot Bogor, yaitu Posdaya Puspa Lestari Kelurahan Pasirkuda Kec. Bogor Barat, Kota Bogor.

OST tersebut diikuti oleh sekitar 50 (lima puluh) peserta, yang terdiri dari unsur Universitas Tamansiswa Padang, Pejabat Dinas terkait, Camat dan TP PKK kota, kecamatan, kepala Desa/Kelurahan se Kota Sawahlunto, Padang Pariaman dan Posdaya Kec. Silungkang.

OST ke Posdaya Binaan IPB

Bogor, 7 februari 2011

OBSERVATION STUDY TOUR (OST)KE POSDAYA DI WILAYAH BINAAN IPB:
POSDAYA BENTENG HARAPAN, DESA BENTENG KAB. BOGOR
POSDAYA MANDIRI TERPADU, DESA CIKARAWANG, KAB. BOGOR
POSDAYA KENANGA, KELURAHAN SITUGEDE. KOTA BOGOR

Peserta OST berjumlah 150 orang berasal dari Pemerintah Kota Palu (Pejabat Pemkot Palu, Tim PKK, Camat, Lurah), Universitas Tadulako, Pemprov Sulawesi Tengah, Pemprov Sulawesi Selatan, Tokoh Masyarakat dan Pemuda Cianjur, Rumah Zakat, PT. Akzonobel, Universitas Ibnu Khaldun Bogor, dan BAZ Bogor.

Agenda OST: Rombongan diterima oleh pimpinan IPB di Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Darmaga, seterusnya observasi ke Posdaya Mandiri Terpadu, Desa Cikarawang Kab. Bogor, Posdaya Kenanga Kelurahan Situgede Kota Bogor, dan Posdaya Benteng Harapan Desa Benteng Kab. Bogor.