Senin, 22 Maret 2010

LPPM Gelar Lokakarya Kuliah Kerja Nyata Share

LPPM Gelar Lokakarya Kuliah Kerja Nyata Share Selasa, 23 Maret 2010

Salah satu representasi pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat adalah dengan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau yang sekarang biasa disebut Kuliah Kerja Praktek (KKP). Kegiatan ini menempatkan mahasiswa sebagai ujung tombak perguruan tinggi di masyarakat. Disamping itu juga sebagai upaya belajar hidup bermasyarakat bagi mahasiswa. Dalam posisi ini, mahasiswa diharapkan memiliki kepedulian dan menyadari posisinya sebagai makhluk sosial yang memiliki intelektual.

Atas dasar itulah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IPB menggelar "Lokakarya Kuliah Kerja Nyata/ Profesi (KKN/KKP) IPB,"di Ruang Sidang Senat Akademik, Gedung Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga.

Lokakarya ini membahas mengenai kekurangan dan kelebihan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Kuliah Kerja Prkatek (KKP) yang selama ini telah dilaksanakan oleh IPB. Sebagian beranggapan bahwa KKN/KKP kurang efisien dan tidak tepat sasaran, namun ada pula yang mendukung keberlanjutannya.

Dari lokakarya tersebut beberapa kekurangan KKN/KKP yang selama ini dilaksanakan diantarannya adalah Program kurang fokus dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kurang multidisiplin, minim yang mau terjun di lapangan (khususnya perkebunan), kurang sesuai antara keahlian dan penempatan, Pemda dan Perguruan Tinggi kurang sinergis, beberapa Pemda belum merasakan manfaatnya, komunikasi yang kurang lancar diantara berbagai stakeholder, keterbatasan sarana prasarana dan sebagainya.

Sementara beberapa keuntungan atau manfaat yang dirasakan selama ini dengan hadirnya KKN/KKP diantaranya adalah pengembangan softskill dan leadership mahasiswa, banyak success story dari berbagai daerah, KKN/KKP mengantarkan masyarakat menjadi Mandiri, dan sebagainya.

Atas dasar itulah ada tiga hal yang menjadi tantangan IPB ke depan di dalam pengembangan masyarakat melalui KKN/KKP ini diantaranya, pertama terangkat isu perlunya multidisiplin, diperlukan keberlanjutan KKN/KKP, dibantu dengan diterapkannya teknologi tepat guna. Kedua tidak melupakan sejarah KKN khususnya yang terkait dengan pencapaian tujuan utama dalam membantu masyarakat, manfaat, dan pengembangan softskill. Ketiga sangat diperlukan adanya kerjasama institusional antara IPB dengn pemerintah daerah, mulai dari persiapan program hingga penganggaran.

Di akhir Lokakarya Wakil Kepala Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM IPB Dr.Ir. Prastowo, M.Eng., didampingi, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof.Dr.Ir.Yonny Koesmaryono, MS., menyimpulkan hasil rumusan lokakarya. (man)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar