Jumat, 22 Januari 2010

Damandiri dan IPB Kembangkan Pemberdayaan Keluarga

Bogor, Pelita
Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) merupakan suatu forum silaturahmi, advoksi, komunikasi, informasi, edukasi sekaligus wadah koordinasi kegiatan penguatan fungsi-fungsi kekeluargaan secara terpadu. Dengan penguatan fungsi ini dimungkinkan setiap keluarga makin mampu membangun dirinya menjadi keluarga sejahtera, keluarga mandiri dan mampu menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.
Demikian Dr Ir Pudji Muljono, MSi, Ketua Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Bogor (IPB) dalam Rapat Koordinasi dan Konsultasi (Rakortas) bersama dengan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) selaku inisiator Posdaya, Pemerintah Kota Bogor dan dari jajaran Pemkab Bogor di Gedung Auditorium Andi Hakim Nasoetion, IPB, Bogor, Selasa (19/1).
Pada prinsipnya, kata Pudji Muljono, pembentukan posdaya adalah untuk penyegaran modal sosial, seperti hidup bergotong royong dalam masyarakat guna membantu pemberdayaan keluarga secara terpadu, bahagia dan sejahtera. Posdaya juga ikut memelihara keluarga sebagai lembaga sosial terkecil, sebagai perekat demi terciptanya kehidupan yang rukun, damai serta memiliki dinamika yang tinggi. Sedang IPB melalui Tri Dharma Perguruan Tingginya berkewajiban memberikan pengabdian sekaligus sebagai pendamping masyarakat.
Posdaya adalah gagasan untuk membangun sumber daya manusia melalui partisipasi keluarga secara aktif. Proses pemberdayaan diprioritaskan pada peningkatan kemampuan keluarga untuk bekerja keras mengentaskan kebodohan dan kemiskinan. Jadi ini murni kegiatan pemberdayaan yang muncul dari masyarakat yang berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia baik pendidikan, kesehatan dan sebagainya, papar Pudji Muljono pada Pelita.
Lebih lanjut Ir Muhammad Yannefri Bachtiar, MSi, Sekretaris P2SDM LPPM IPB sekaligus Ketua Pelaksana Rakortas didampingi anggotanya Mintarti mengatakan, untuk pengembangan posdaya sendiri, sekitar lima tahun lalu, tahun 2005, program posdaya masih dipusatkan pada pembinaan SDM di tingkat SMA dan SMK. Namun dari tahun 2007, sudah memasuki ranah kampus atau perguruan tinggi. Programnya bergeradi bidang pendidikan, kesehatan, ekononim atau kewirausahaan dan lingkungan.
Selama tiga tahun terakhir, IPB P2SDM LPPM-nya telah memiliki 50 posdaya binaan yang tersebar di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dam Cianjur. Diantaranya adalah Posdaya 06 Tunas Harapan, Ceria, Jogjogan, Resik di Cisarua; Posdaya RW 02 Ciayung Girang dan Melati di Megamendung; Cisadane, Mekar Tani dan Bersatu di Cigombong, Mekar Mandiri dan Semai Mulia di Ciampe; Hurip Bahari, Matahari dan Bina Desa di Cisolok Sukabumi; Posdaya Mandiri (RW Siaga) di Rancamaya, Bersatu di Bojongkerta, RW Siaga 06 Kerta Maya, Bogor Selatan Kota Bogor.
Sementara itu, Wakil Walikota Bogor Achmad Ruyat memberikan apresiasi dan ungkapan terima kasih atas adanya pengembangan posdaya tersebut. Ia pun aspresiasi pada IPB yang telah menjalankan fungsi Tri Dharma Perguruan tingginya terutama dengan pengabdian masyarakat melalui penguatan posdaya keluarga.
Untuk sekarang, di Kota Bogor sudah ada 10 kelurahan binaan. Ini akan terus bersama kita kembangkan. Mudah-mudahan pada 2014, 68 kelurahan sudah ada posdayanya, ungkap Achmad Ruyat.
Posdaya, lanjutnya, sangat berdampak pada peningkatan IPM, baik melalui perbaikan pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan dan pengembangan jiwa kewirausahaan, tentu jajaran pemerintah kota sangat mendukung kegiatan ini. Kita juga ada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana, dan Kepala Badan, Bu Nia, juga langsung hadir untuk memberikan dukungan atas pembinaan posdaya sekaligus penjaringan aspirasi masyarakat, lanjutnya.
Terkait pengembangan pembinaan posdaya oleh IPB yang signifikan, baik di Bogor, Sukabumi dan Cianjur, Prof Dr Haryono Suyono Ketua Yayasan Damandiri sangat menyambut baik. Apalagi dengan adanya dukungan dan kepedulian dari pemerintah daerah, ia berharap pengembangan posdaya dapat terus ditingkatkan.
50 Posdaya itu sudah sangat bagus. Dengan dukungan para pihak, binaan ini bisa berlipat jumlahnya. Saudara juga melihat bagaimana antusias dan komitmennya Bapak Wakil Walikota Bogor Achmad Ruyat mengikuti acara sampai akhir itu sangat luar biasa, papar Haryono Suyono pada Tosa Pelita.
Untuk saat ini, lanjut Haryono Suyono, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan 60 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dari tahun ke tahun, jumlah posdaya binaan terus meningkat dan kini telah mencapai 5000-an. Pembentukan dan pengembangan Posdaya dapat dilakukan oleh anggota atau organisasi masyarakat seperti PKK, organisasi sosial dan keagamaan seperti Pengurus Masjid, Panti Asuhan, lembaga lain atau perorangan.
Pembentukan Posdaya bisa diprakarsai oleh lembaga pendidikan seperti SMA dengan melibatkan siswa yang dibimbing para guru. Posdaya dapat dikembangkan oleh Pemda dan seluruh aparatnya di tingkat kecamatan, desa, kelurahan, RW/RT. (ck-19)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar