Jumat, 22 Januari 2010

Posdayaipb gandeng pengadaian

Tuesday, 19 January 2010 18:53 altKORANBOGOR.COM, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) disarankan menggandeng Kantor Pegadaian untuk membantu kebutuhan permodalan usaha Posdaya. Yayasan Damandiri kerjasama dengan Pegadaian membentuk kegiatan simpan pinjam atau yang sering disebut dengan pola syari’ah.

Hal tersebut diungkapkan Prof Dr Haryono Suyono saat menjawab pertanyaan salah satu peserta Rapat Koordinasi dan Konsultasi Posdaya Binaan IPB, di gedung Auditorium Andi Hakim Nasution IPB Dramaga, Selasa (19/01).

Menurut Prof Dr Haryono Suyono, simpan pinjam yang dikelola Posdaya dengan keanggotaan masyarakat setempat dan dengan keragaman besarnya iuran wajib dan bulanan. Jumlah uang jas LKM juga bervariasi, namun umumnya masih dibawah 5 juta rupiah.

Keberadaan LKM diakui sangat bermanfaat bagi masyarakat baik yang menggunakannya untuk keperluan usaha produktif maupun sebagaian ada juga untuk keperluan mendadak seperti untuk beli obat dan keperluan anak sekolah. LKM juga dicita-citakan oleh masyarakat sebagai lembaga yang mampu menghapus bank keliling yang saat ini merajalela hampir disetiap pelosok desa, tegas Prof Dr Haryono Suyono.

Disebutkan, sesuai dengan tujuan dibentuknya Posdaya antara lain untuk menyegarkan modal sosial, seperti hidup bergotong-royong dalam masyarakat guna membantu pemberdayaan keluarga secara terpadu dan membangun keluarga bahagia dan sejahtera.

Posdaya merupakan gagasan baru guna menyambut anjuran pemerintah untuk membangun sumberdaya manusia melalui partisipasi keluarga secara aktif. Proses pemberdayaan itu diprioritaskan pada peningkatan kemampuan keluarga untuk bekeja keras mengentaskan kebodohan, kemalasan dan kemiskinan dalam arti yang luas.

Dijelaskan Prof Haryono Suyono, sasaran kegiatan yang dituju adalah terselenggarakannya upaya bersama agar setiap keluarga mempunyai kemampuan melaksakanakan delapan fungsi keluarga.

Ada empat bidang utama yang menjadi pokok aktifitas pemberdayaan masyarakat yang ditejuni Posdaya, yakni bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi/kewirausahaan dan bidang lingkungan. Keempat bidang ini selain menjadi penentu utama dalam penghitungan indeks pembangunan manusia (human development indek), juga merupakan aktifitas yang sehari-harinya sangat melekat dengan kebutuhan dasar manusia.

Program Bidang Pendidikan
Hampir disetiap Posdaya binaan IPB terselenggara program PAUD. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sadar perlunya pendidikan sejak usia dini, maka masyarakat sangat antusias dengan berdirinya PAUD di Posdaya mereka. Meski dengan segala sumberdaya yang sederhana dan seadanya PAUD telah terselenggara disebagian besar Posdaya.

Masyarakat dengan sukarela menawarkan rumah dan bangunan mereka digunakan sebagai tepat belajar PAUD. Bahkan gurunya pun adalah tenaga sukarela 100 persen yang berasal dari penduduk local yang berpendidikan setara SLA. Dengan sedikit sentuhan dari P2SDM LPPM IPB, maka guru local tersebut mulai menjalankan perannya sebagai tutor PAUD.

Program Bidang Ekonomi/Kewirausahaan, banyak kreatifitas masyarakat yang tumbuh untuk mencari peluang usaha dengan menggali potensi diri dan potensi sumberdaya yang ada diwilayah masing-masing Posdaya. Namun hal yang cukup mencengangkan adalah begitu cepatnya respon masyarakat untuk mengembangkan diri setelah terbentuknya Posdaya dan tersusunnya program-program kegiatan melalui sebuah rapat kerja (Raker) Posdaya yang bersangkutan.

Produk yang sudah berhasil diproduksi oleh Posdaya antara lain adalah dendeng sapi, kripik singkong, usaha pembibitan tanaman, sirup jus jambu merah dan pengembangan usaha produksi sepatu.

Dibidang lingkungan, umunya Posdaya mengarahkan kegiatan pada upaya pengelolaan sampah. Pelatihan pengelolaan sampah disampaikan oleh IPB dan sebagian Posdaya telah mampu mengimlpementasikan pengelolaan sampah menjadi kompos yang bernlai ekonomi. Selain itu limbah plastik dapat diolah menjadi produk-produk kerajinan dan karya seni. Misalnya, limbah plastik tersebut dibuat menjadi tas, dan dipsarakannya jangan jauh-jauh, bisa juga ditawarkan ke Kampung yang tak jauh, terang Prof Dr Haryono Suyono.

Peserta Rakortas antara lain dari 50 Posdaya Binaan IPB (Kota Bogor, Kab Bogor, Kab Sukabumi dan Kab. Cianjur) Posdaya Binaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Posdaya Binaan Universitas Islam Bandung (Unisba).(Aldi)

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum Warahamatullahiwabarakatuh. Bapak/Ibu tim 50 Posdaya IPB........ Selamat atas telah terjalinnya komunikasi 50 Posdaya yang diawali dengan RAKORTAS 50 Posdaya. Selamat untuk media komunikasi melalui BLOG ini dan selamat untuk FORUM POSDAYA yang sudah terbentuk formaturnya... MAri kita tunggu kiprah FORUM POSDAYA untuk pemberdayaan masyarakat melalui POSDAYA... Salam Bangkit

    BalasHapus
  2. Posdaya harus semakin mandiri dan dirasakan manfaatnya bagi warga di sekitar posdaya. EPOS...EPOS...EPOS...

    BalasHapus